Jumat, 07 Januari 2011

Psikologi Belajar : Masalah - masalah Belajar

MASALAH MASALAH BELAJAR

            Tugas seorang guru adalah membelajarkan siswa. Hal ini bahwa bila guru bertindak mengajar ,maka siswa diharapkan berajar atau belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar disekolah ditemukan hal-hal berikut. Guru telah mengajar dengan baik. Ada siswa belajar giat. Ada siswa pura-pura belajar. Ada siswa belajar setengah hati. Bahkan ada siswa yang tidak belajar. Guru bingung menghadapi keadaan siswa. Guru tersebut berkonsultasi dengan konselor sekolah. Kedua petugas pendidikan tersebut menemukan adanya masalah-masalah yang dialami siswa. Ada masalah yang dapat dipecahkan oleh konselor sekolah. Ada juga masalah yang harus di konsultasikan dengan ahli psikolog. Guru menyadari bahwa dalam tugas pembelajaran ternyata ada masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh siswa. Bahkan guru memahami bahwa lingukngan siswa juga dapat menjadi sumber timbulnya masalah-masalah belajar.

            Guru profesional berusaha mendorong siswa agar belajar secara berhasil. Ia menemukan bahwa ada bermacam-macam hal yang menyebabkan siswa belajar. Ada siswa yang tidak belajar karena dimarahi oleh orang tua. Ada siswa enggan belajar karena pindah tempat tinggal. Ada siswa yang sukar memusatkan perhatian waktu guru mengajar topik tertentu. Ada juga siswa yang belajar dengan giat karena ia bercita-cita menjadi seorang ahli. Beracam-macam keadaan siswa tersebut menggabarkan bahwa pengethauan tentang masalah-masalah belajar merupakan hal yang sangat penting bagi guru dan calon guru.

A. Masalah – Masalah Intern Belajar

            Dalam interaksi belajar mengajar ditemukan bahwa proses belajar yang dilakukan
Oleh siswa merupakan kunci keberhasilan belajar. Proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenan dengan bahan belajar. Aktivitas mempelajari bahan belajar tersebut memakan waktu. Lama waktu mempelajari tergantung pada jenis dan sifat bahan. Lama waktu mempelajar juga tergantung pada kemampuan siswa. Jika bahan belajarnya sukar ,dan siswa krang mampu , maka dapat diduga bahwa proses belajar memakan waktu yang lama. Sebaliknya jika proses belajar mudah,maka proses belajar memakan waktu singkat. Aktivitas belajar tersebut juga dapat diketahui oleh guru dari perlakuan siswa terhadap bahan belajar.
           
Pada kegiatan belajar mengajar disekolah ditemukan dua subjek, yaitu siswa dan guru. Dalam kegiatan belajar, siswalah yang memegang peranan penting. Dalam proses belajar ditemukan tiap tahap penting, yaitu (1) Sebelum belajar. Hal ini yang berpengaruh pada belajar ,menurut Biggs & Telfer dan Winkel, adalah ciri khas pribadi, minat, kecakapan, pengalaman, dan keinginan belajar. (2) Proses belajar, yaitu semua kegiatan yang diaami dan dihayati oleh siswa sendiri . (3) Sesudah Belajar, merupakan tahap untuk hasil proses belajar. (4) Proses belajar, merupakan kegiatan mental mengolah pada bahan belajar atau pengalaman yang lain. (5) Proses belajar yang berhubungan dengan bahan belajar tersebut, dapat diamali oleh guru, dan umumnya dikenal sebagai aktivitas belajar siswa.
            Guru adalah pendidik yang membelajarkan siswa. Dalam usaha pembelajaran siswa, makan guru melakukan (6) Pengorganisasian belajar, (7) Penyajian bahan belajar dengan pendekatan pembelajaran tertentu dan (8) Melakukan evaluasi hasil belajar.
           
Proses belajar merupakan yang kompleks. Siswalah yang menentukan terjadi atau tidak terjadi belajar. Untuk bertindak belajar siswa belajar menghadapi masalah-masalah secara inetrn. Jika siswa tidak dapat menghadapi masalahnya, maka ia tidak belajar dengan baik. Faktor Intern yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar sebagai berikut :

1. Sikap Terhadap Belajar

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu mengakibatkan trjadinya sikap menerima, menolak atau mengabaikan. Sikap menerima, menolak ataupun mengabaikan sesuatu kesempatan belajar urusan pribadi siswa. Oleh karena itu siswa mempertimbangkan masak-masak akibat sikap terhadap belajar.

2. Motivasi Belajar
           
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi dapat melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Agar siswa dapat memeliki motivasi belajar yang kuat pada tempatnya diciptakan suasana yang menggembirakan.

3. Konsentrasi Belajar
           
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perl menggunakan bermacam-macam strategi belajar-mengajar, dan memperhitungkan waktu belajar serta istirahat. Dalam pelajaran klasikal menurut Rooijakker, kekuatan perhataian selama 30menit  telah menurun. Ia menyarankan agar guru memberkan istirahat selingan selama beberapa menit.

4. Mengolah Bahan Belajar
           
Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa utnuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan .nilai kesusilaan, nilai agama, nilai kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Kemampuan menerima isi dan cara pemerolehan tersebut dapat dikembangkan dengan belajar berbagai mata pelajaran.

5. Menyimpan Perolehan Hasil Belajar
           
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek dan waktu yang lama. Kemampuan menyimpan waktu pendek berarti hasil belajar cepat dilupakan. Kemampuan menyimpan waktu lama berarti hasil belajar tetap dimiliki siswa. Pemilikan itu dalam waktu bertahun-tahun,bahkan sepanjang hayat. Biggs dan Telfer menjelaskan proses belajar diranah kogintif tentang hal pengolahan, penyimpanan, dan penggunaan kembali pesan.
3
Proses Pengolahan

Proses Berkesadaran
Memiliki Tugas
Latihan Menggunakan
Menarik Kesimpulan
Unjuk Hasil
4
Proses Penyimpanan

Ingatan Jangka panjang
Penghayatan
Latihan ulang

1
Proses Penerimaan

Perhatian
Seleksi
Pengkodean


2
Proses Pengaktifan

Penguatan Pesan baru
Pembangkitan Pesan dan
Pengalaman lama

5
Pemanggilan



 






Dari Bagan diatas diketahui bahwa proses belajar terdiri dari proses penerimaan, pengolahan, penyimpanan, dan pengaktifan yang berupa penguatan serta pembangkitan kembali untuk dipergunakan. Dalam kehidupan sebenarnya tidak berarti bahwa semua proses terebut berjalan lancar. Ada siswa yang mengalami kesukaran dalam proses penerimaan, akibatnya, proses-proses penguatan, pengolahan, penyimpanan, dan penggunaan akan terganggu. Ada siswa yang mengalami kesukaran dalam proses penyimpanan. Akibatnya proses penggunaan hasil belajar akan terganggu . Adanya gangguan dalam kelima proses tersebut, baik sendiri-sendiri atau gabungan, akan menghasilkan hasil belajar yang kurang baik.

6. Menggali Hasul Belajar yang Tersimpan
           
Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah diterima. Dalam pesan baru, maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali, atau mengaitkannya dengan bahan lama. Proses menggali pesan lama tersebut dapat berwujud (i) trensfer belajar atau (ii) untuk prestasi belajar.
           
Ada kalanya siswa juga mengalami gangguan dalam menggali dan kesan lama. Gangguan tersebut bukan hanya bersumber pada pemanggilan atau pembangkitannya sendiri. Gangguan tersebut dapat bersumber dari kesukaran penerimaan,pengolahan, dan penyimpanan. Jika siswa tidak berlatih sungguh-sungguh,maka siswa tidak berketerampilan (intelektual, sosial, moral, dan jasmani).

7. Kemampuan Berprestasi atau Unjuk Hasil Belajar

Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar. Kemampuan berprestasi tersebut terpengaruh oleh proses-proses penerimaan, pengaktifan, pra-pengolahan, pengolahan, penyimpanan, serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman.

1. Konsentrasi        2.Memgolah       3.Menyimpan          4.Menggali      5.Berprestasi 


        

        Keluar                   Keluar                                                               Lupa

Dari bagan diatas melukiskan suatu proses belajar yang memungkinkan terjadinya lupa. Proses tersebut yaitu (1) Pebelajar melakukan konsentrasi terhadap bahan ajar,pemusatan tersebut dapat menurun karena lelah sehingga bahan ajar yang keluar dan tak terterima. (2) Pembelajar mengolah bahan ajar yang terterima. (3) Apa yang terolah akan disimpan,tetapi ada bagian yang keluar. Dengan demikian siswa menyimpan bagian bahan ajar yang terolah baik. (4) Dalam menghadapi tugas-tugas belajar lanjut, maka siswa akan menggali pengetahuan dan pengalaman belajar yang tersimpan. (5) Pebelajar menggunakan pesan pesan yang telah dipelajari untuk berprsetasi. Hal ni menunjukan bahwa proses berkonsentrasi dan pengolahan pesan dapat dipertinggi mutunya.

8. Rasa Percaya Diri
           
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian “perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat. Gejala ini merupakan masalah pembelajaran diri yang musykil.

9. Inetelegansi dan Keberhasilan Belajar
           
Menurut Wechler (Monks & Knoers, Siti Rahayu Hadianto) intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berfikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Intelegensi normal bila nilai IQ menunjukan angka 85-115. Diduga 70% penduduk memiliki IQ normal. Sedangkan yang ber IQ dibawah 70% diduga sebesar 15% penduduk, dan yang ber IQ 115-145 sebesar 15%. Yang ber IQ 130-145 hanya sebesar 2% penduduk. Yang menjadi masalah adalah siswa yang memiliki kecakapan dibawah normal.

10. Kebiasaan Belajar
           
Dalam kegatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang urang baik. Kebiasaan belajar anatara lain : (i) belajar pada akhir semester, (ii) belajar tidak teratur, (iii) menyia-nyiakan kesempatan belajar, (iv) bersekolah hanya untuk bergengsi, (v) datang terlambat bergaya pemimpin, (vi) bergaya antan seperti merokok,sok menggurui teman lain, (vii) bergaya minta belas kasihan tanpa belajar. Pemberian penguat dalam keberhasilan belajar dapat mengurangi kebiasaan kurang baik dan membangkitkan harga diri siswa.

11. Cita-cita Siswa
           
Dalam rangka tugas perkembangan, pada umumnya setiap anak memiliki suatu cita cita dalam hidup.      Cita-cita merupakan motivasi intrinsik. Tetapi adakalanya “gambaran yang jelas” tentang tokoh teladan bagi siswa belum ada. Akibatnya siswa hanya berperilaku ikut-ikutan. Cita-cita intrinsik perlu dididikan. Didikkan memiliki cita-cita harus dimulai sejak sekolah dasar. Dengan mengaitkan pemilikan cita-cita dengan kemampuan berprestasi, maka siswa diharapkan berani bereksplorasi sesuai dengan kemampuan dirinya sendiri.

B. Faktor – Faktor Ekstern Belajar

            Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik siswa. Disamping itu proses belajar juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat bila didorong oleh lingkungan siswa. Dengan kata lain aktivitas belajar dapat meningkat bila proses pembelajaran disusun dengan baik. Faktor – faktor ekstern tersebut adalah sebagai berikut :

1. Guru Sebagai Pembina Siswa Belajar
           
Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya tetapi menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik ia memusatkan pada kepribadian siswa ,khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar.
           
Guru yang mengajar siswa adalah seorang pribadi yang tumbuh menjadi penyandang profesi guru bidang studi tertentu. Sebagai seorang diri ia juga mengembangkan diri menjadi pribadi yang utuh. Sebagai seorang diri yang mengembangkan keutuhan pribadi, ia juga menghadapi masalah pengembangan diri, pemenuhan hidup sebagai manusia.Dengan penghasilan yang diterimanya tiap bulan ia dituntut berkemampuan hidup layak sebagai seorang pribadi guru. Ada perilaku norma, nilai, sub kebudayaan lokal yang masih harus dipelajari oleh guru yang bersangkutan. Disatu pihak, guru mempelajari perilaku budaya wilayah tempat tinggal bertugas. Di lain pihak, pada tempatnya warga masyarakat perlu memahami dan menerima guru sebagai pribadi yang sedang tumbuh. Guru adalah seorang yang belum sempurna.
            Guru juga menumbuhkan diri secara profesional. Ia bekerja dan bertugas mempelajari profesi guru sepanjang hayat. Hal-hal yang dipelajari oleh setiap guru adalah:
  1. Memiliki integritas moral kepribadian
  2. Memiliki integrasi intelektual berorientasi kebenaran
  3. Memiliki integrasi religius dalam konteks pergaulan masyarakat majemuk
  4. Mempertinggi mutu keahlian bidang studi dengan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni.
  5. Memahami, menghayati, dan mengamalkan etika profesi guru
  6. Bergabung dengan asosiasi profesi, serta ;
  7. Mengakui dan menghormati martamabt siswa sebagai klient guru

Mengatasi masalah-masalah keutuhan secara pribadi dan pertumbuhan profesi sebagai guru merupakan pekerjaan sepanjang hayat. Adapun tugas pengelolaan pembelajaran siswa tersebut meliputi hal –hal berikut :
  1. Pembangunan hubungan baik dengan siswa
  2. Menggairahkan minat, perhatian, dan memperkuat motivasi belajar
  3. Mengorganisasi belajar
  4. Melaksanakan pembelajaran secara tepat
  5. Mengevaluasihasil belajar secara jujur dan objektif
  6. Melaporkan hasil belajar siswa kepada orang tua siswa yang berguna bagi orientasi masa depan siswa.

2. Prasarana Dan Sarana Pembelajaran
           
Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, bacaan belajar, alat dan fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media pembelajaran lainnya. Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Prasarana dan sarana proses belajar adalah barang mahal.
           
Barang-barang tersebut dibeli dengan uang pemerintah dan masyarakat. Maksaud pembelian tersebut adalah intuk epermudah siswa belajar. Dengan tersedianya prasarana belajar berarti menuntut guru dan siswa untuk menggunakannya.
Peran Guru adalah :
1. memelihara, mengatur prasarana untuk menciptakan suasana belajar menggembirakan
2. memelihara dan mengatur sasaran pembelajaran yang berorientasi pada keberhasilan siswa belajar.
3. Mengorganisasi belaara siswa sesuai dengan prasarana dan sarana secara tepat guna.

Peran siswa sebagai berikut :
1. ikut serta dan berperan aktif dalam pemanfaatan prasarana dan sarana secara baik
2. ikut serta dan berperan aktif dalam pemanfaatan prasarana dan sarana secara tepat guna.
3. menghormati sekolah sebagai pusat pembelajaran dalam rangka pencerdasan kehidupan generasi muda bangsa.

3. Kebijakan Penilaian
           
Proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau untuk kerja siswa. Sebagai suatu hasil maka dengan unjuk kerja siswa tersebut, proses belajar berhenti untuk sementara. Dan terjadilah penilaian. Dengan penilaian yang dimaksud adalah penentuan sebagai sesuatu dipandang berharga, bermutu, atau bernilai datang dari orang lain.
           
Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Pelaku aktif dalam belajar adalah sswa. Hasil belajar juga merupakan hasil proses belajar atau proses pembelajaran. Pelaku aktif dalam pembelajaran adalah guru. Dari siswa, hasil belajar merupakan “tingkat pra-belajar” . “Tingkat perkembangan mental” tersebut terkait dengan bahan pelajaran. Secara menyeluruh proses belajar berjalan dalam beberapa tahun sesuai dengan jenjang sekolah.
           
Hasil belajar dinilai dengan ukuran-ukuran guru , tingkat sekolah dan tingkat nasional. Dengan ukuran-ukuran tersebut , seorang siswa yang keluar dapat digolongkan lulus atau tidak lulus. Keputusan tentang hasil belajar merupakan puncak harapan siswa. Secara kejiwaan siswa terpengaruh atau tercekam tentang hasil belajarnya. Oleh karena itu sekolah dan guru diminta berlaku arif dan bijak dala menyampaikan keputusan hasil belajar.

4. Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah
           
Siswa-siswa disekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa. Dalam lingkungan sosial tersebut ditemukan adanya kedudukan dan peran tertentu.
           
Tiap siswa berada dalam lingkungan tersebut sosial siswa disekolah. Ia memiliki kedudukan dan peranan yang diakui oleh sesama. Pengaruh lingkungan sosial tersebut berupa hal-hal berikut :
1. Pengaruh kejiwaan yang bersifat mnerima atau menolak siswa, yang akan berakibat memperkuat atau memperlemah konsentrasi belajar.
2. Lingkungan sosial mewujud dalam suasana akrab, gembira, rukun dan damai atau dalam keadaan sebaliknya yaitu keadaan perselisihan yang berakibat saling menyalahkan dsb.
3. Lingkungan sosial siswa di sekolah atau juga dikelas dapat berpengaruh pada proses belajar siswa.

5. Kurikulum Sekolah
           
Program pembelajaran di sekolah mendasarkan diri pada suau kurikulum. Kurikulum yang di berlakukan sekolah adalah kurikulum nasional yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan. Kurikulum sekolah berisi tujuan pendidikan, isi pendidikan, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.
           
Kurikulum disusun berdasarkan tuntutan kemajuan masyarakat. Kemajuan masyarakat didasarkan suatu rencana pembangunan lima tahunan yang dinerlakukan oleh pemerintah. Perubahan kurikulum sekolah menimbulkan masalah-masalah yaitu :
1. Tujuan yang akan dicapai mungkin berubah
2. Isi pendidikan berubah
3. Kegiatan belajar mengajar berubah
4. Evaluasi berubah
            Perubahan kurikulum tidak hanya menimbulkan masalah bagi guru dan siswa, tetapi juga petugas pendidikan dan orang tua siswa.

C. Cara Menentukan Masalah-Masalah Belajar
           
Program pembelajaran merupakan hal yang kompleks. Kekompleksan itu terentang dari : (i) konstruksi kurikulum dan pemberlakuan kurikulum dari sekolah, (ii) tugas guru menyusun, melaksanankan, dan mengevaluasi program pembelajaran, (iii) Peran siswa dalam proses belajar yang sesaui kurikulum yang berlaku.
            Belajar disekolah terkait dengan hal. Dalam bertindak belajar, siswa berhubungan denga guru, bahan belajar, pemerolehan pengetahuan dan pengalaman , dan tata kerja evaluasi belajar. Disamping itu siswa secara intern menghadapi disiplin, kebiasaan, dan semangat belajarnya sendiri.
            Siswa yang belajar disekolah merupakan akibat dari program pembelajaran guru. Guru berkepentingan untuk mendorong siswa aktif belajar. Dengan demikian sebagai generasi muda bangsa guru berkewajiban mencari dan menemukan masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh siswa.

1. Pengamatan Perilaku Siswa

            Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Guru bertindak menjelaskan, siswa bertindak belajar. Tindakan belajar tersebut dilakukan oleh siswa. Dengan kata lain perilaku beajar merupakan “gejala belajar” menurut pengamat. Sedangkan tindak belajar atau proses belajar merupakan “gejala belajar” yang dialami dan dihayati oleh siswa.

            Peran pengamatan perilaku belajar dilakukan sebagai berikut :

1. Menyususn rencana pengamatan, seperti tindak belajar berkelompok atau belajar sendiri, atau yang lain.
2. Memilih siapa yang akan diamati, meliputi beberapa orang siswa.
3. Menentukan berapa lama berlangsungya pengamatan, seperti dua,tiga, atau empat bulan.
4.Menentukan hal-hal yang akan diamati ,seperti cara siswa membaca , cara menggunakan media belajar, prosedur ,dan cara proses belajar sesuatu.
5. Menafsirkan hasil pengamatan.

2. Analisis Hasil Belajar

            Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Hasil belajar setiap siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam lembar-lembar jawaban soal ulangan atau ujian yang berwujud karya atau benda. Bagi guru hasil belajar siswa di kelasnya berguna untuk melakukan perbaikan tindak untuk mengajar dan evaluasi. Bagi siswa hasil belaar tersebut berguna untuk memperbaiki cara-cara belajar lebih lanjut.

            Analisis hasil belajar siswa merupakan pekerjaan khusus. Hal ini pada tempatnya dikuasai dan dikerjakan oleh guru. Dalam melakukan analisis belajar pada tempatnya guru melakukan langkah-langkah :
1. Merencanakan analisis sejak awal semester.
2. Merencanakan jenis-jenis pekerjaan siswa yang dipandang sebagai hasil belajar.
3. Merencanakan jenis-jenis ujian dan alat evaluasi.
4. Mengumpulkan hasil belajar siswa
5.Melakukan analisis secara statistik tentang angka-angka perolehan ujian dan mengategori karya-karya yang tidak bisa di angkakan.
6. Mempertibangkan hasil pengamatan pada kegiatan belajar siswa.
7. Mempertibangkan tingkat kesukaran bahan ajar bagi kelas
8. Memperhatikan kondisi-kondisi ekstern yang berpengaruh dalam belajar.
9. Guru juga melancarkan suatu angket evaluasi pembelajaran pada siswa menjelang akhir semester.

3. Tes Hasil Belajar

            Pada penggal hasil belajar dilancarkan tes hasil belajar. Adapun jenis yang digunakan uunya digolongkan sebagai tes lisan dan tes tertulis.Tes Lisan memiliki kelebihan, yaitu (i) penguji dapat menyesuaikan bahasa dengan tingkat daya tangkap siswa, (ii) pengui dapat mengejar penguasaan siswa tentang pokok bahasan tertentu, (iii) siswa dapat melengkapi jawaban tes lebih leluasa. Kelemahannya adalah (i) penguji dapat terjerumus pada kesan subjektif atasa perilaku siswa, (ii) memerlukan waktu yang lama.

            Tes tertulis memiliki kelebihan. Kelebihannya adalah (i) penguji dapat menguji banyak siswa dalam waktu terbatas, (ii) objektivitas pengerjaan terjamin dan mudah diawasi, (iii) penguji dapat menyusun soal-soal yang merata pada tiap pokok bahasan, (iv) penguji dengan mudah dapat menentukan standar penilaian, (v) dalam pengerjaan, siswa dapat memilih menjawab urutan soal sesuai kemampuannya. Kelemahannya adalah (i) penguji tidak sempat memperoleh penjelasan tentang jawaban siswa, (ii) rumusan pertanyaan yang tak jelas menyulitkan siswa, (iii) dalam pemeriksaan dapat terjadi subjektivitas penguji.

            Tes esai memiliki kelebihan. Kelebihannya adalah (i) penguji dapat menilai dan meneliti kemampuan siswa bernalar, dan (ii) bila cara memberi angka ada kriteria jelas maka dapat menghasilkan data objektif. Kelemahannya adalah (i) objektivitas pengerjaan dan pebinaan sukar dilakukan.

            Tes objektif memiliki kelebihan. Kelebihannya adalah (i) penguji dapat membuat soal yang banyak dan meliputi semua pokok bahasan, (ii) pemeriksaan dapat dilakukan secara objektif dan tepat, (iii) siswa tak dapat berspekulasi dalam belajar, serta (iv) siswa yang tak pandai menjelaskan dengan bahasa yang tidak terhambat. Kelemahannya adalah (i) kemampuan siswa bernalar tidak tertangkap, (ii) menyusun tes memakan waktu lama (iii) memakan dana besar, (iv) siswa yang pandai menerka jawaban dapat keberuntungan,dan (v) pengarsipan soal sukar dan memungkinkan kebocoran.

            Tes hasil belajar adalah alat untuk membelajarkan siswa. Meskipun demikian keseringan penggunaan tes tertentu akan menimbulkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Artinya, testertentu akan membentuk jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik tertentu. Tes belajar dapat digunakan untuk (i) menilai kemajuan belajar, (ii) mencari masalah-masalah dalam belajar. Untuk mencari masalah-masalah dalam belajar, sebaiknya penyusun tes adalah tim guru bersama-sama konselor sekolah. Oleh karena itu, pada tempatnya guru profesional memiliki kemampuan melakukan penelitian secara sederhana. (Winkel, 1991 ; Biggs & Telfer, 1987.)


                           

                                                                                                    




Daftar Pustaka

Bigss , Jhon B. & Telfer, Ross. 1987. The Process of Learning.
            Sydney : Prentice-Hall of Australia Ltd.

Leftrancois, Guy R. 1985. Physcology for Teaching. Belmont
California : Wadsworth Pub. Co

Monks, pj., AMP, Siti Rahayyu Haditono. 1989. Psikologi
            Perkembangan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Rooijakers, Ad.. 1990. Mengejar Dengan Sukses. Jakarta : Gramedia.

Semiawan, Conny, (et.al). 1987. Pendekatan Keterampilan Proses.
            Jakarta : Gramedia.

Winkel, WS. 1991. Psioklogi Pengajaran. Jakarta : Grasindo.

THE WISE


123 Kata Mutiara Motivasi Hidup

  1. Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan (Robert F. Kennedy)
  2. Setiap pria dan wanita sukses adalah pemimpi-pemimpi besar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka, berbuat sebaik mungkin dalam setiap hal, dan bekerja setiap hari menuju visi jauh ke depan yang menjadi tujuan mereka (Brian Tracy)
  3. Percayalah pada keajaiban, tapi jangan tergantung padanya (H. Jackson Brown, Jr)
  4. Rayulah aku, dan aku mungkin tak mempercayaimu. Kritiklah aku, dan mungkin aku tak menyukaimu. Acuhkan aku, dan aku mungkin tak memaafkanmu. Semangatilah aku, dan aku mungkin takkan melupakanmu (William Arthur)
  5. Jika Anda membuat seseorang bahagia hari ini, Anda juga  membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat ia mengenang peristiwa itu (Sydney Smith)
  6. Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (Ali bin Abi Thalib)
  7. Jangan segan untuk mengulurkan tangan Anda. Tetapi, jangan juga segan untuk menjabat tangan orang lain yang datang pada Anda (Pope John XXIII)
  8. Alam memberi kita satu lidah, akan tetapi memberi kita dua telinga, agar kita mendengar dua kali lebih banyak daripada berbicara (La Rouchefoucauld)
  9. Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati (Caleb CC.)
  10. Kebahagiaan tergantung pada apa yang dapat Anda berikan, bukan pada apa yang Anda peroleh (Mohandas Ghandi)
  11. Kegagalan tidak diukur dari apa yang telah Anda raih, namun kegagalan yang telah Anda hadapi, dan keberanian yang membuat Anda  tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi (Orison Swett Marden)
  12. Dan bahwa setiap pengalaman mestilah dimasukkan ke dalam kehidupan, guna memperkaya kehidupan itu sendiri. Karena tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada kata akhir untuk kehidupan (Annemarie S.)
  13. Urusan kita dalam kehidupan bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi untuk melampaui diri sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini (Stuart B. Johnson)
  14. Saya telah mempelajari kehidupan pria-pria besar dan wanita-wanita terkenal, dan saya menemukan bahwa mereka yang mencapai puncak keberhasilan adalah mereka yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada di hadapan mereka dengan segenap tenaga, semangat dan kerja keras (Harry S. Truman)
  15. Sebagian orang mengatakan kesempatan hanya datang satu kali, itu tidak benar. Kesempatan itu selalu datang, tetapi Anda harus siap menanggapinya (Louis L’amour)
  16. Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir (W.A. Nance)
  17. Kebahagiaan tertinggi dalam kehidupan adalah kepastian bahwa Anda dicintai apa adanya, atau lebih tepatnya dicintai walaupun Anda seperti diri Anda adanya (Victor Hugo)
  18. Jika kita memulainya dengan kepastian, kita akan berakhir dalam keraguan, tetapi jika kita memulainya dengan keraguan, dan bersabar menghadapinya, kita akan berakhir dalam kepastian (Francis Bacon)
  19. Jangan melihat masa lalu dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran (James Thurber)
  20. Orang-orang menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka memiliki rahasia kesuksesan yang pertama (Norman Vincent Peale)
  21. Kebahagiaan akan tumbuh berkembang manakala Anda membantu orang lain. Namun bilamana Anda tidak mencoba membantu sesama, kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman, harus disirami tiap hari dengan sikap dan tindakan memberi (J. Donald Walters)
  22. Sedikit sekali orang yang memiliki hartanya sendiri. Hartalah yang memiliki mereka (Robert G. Ingersoll)
  23. Hidup adalah sebuah tantangan, maka hadapilah. Hidup adalah sebuah nyanyian, maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah. Hidup adalah sebuah permainan, maka mainkanlah. Hidup adalah cinta, maka nikmatilah (Bhagawan Sri Sthya Sai Baba)
  24. Orang yang bahagia bukanlah pada lingkungan tertentu, melainkan orang dengan sikap-sikap tertentu (Hugh Downs)
  25. Jangan takut untuk mengambil satu langkah besar bila memang itu diperlukan. Anda tak akan bisa melompati jurang dengan dua lompatan kecil (David Lloyd George)
  26. Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan (General Collin Power)
  27. Kita menilai diri kita dengan mengukur dari apa yang kita rasa mampu untuk kerjakan, orang lain mengukur kita dengan mengukur dari adap yang telah kita lakukan (Henry Wadsworth Longfellow)
  28. Pengalaman bukan apa yang terjadi pada Anda, melainkan apa yang Anda lakukan atas apa yang terjadi pada Anda (Aldous Huxley)
  29. Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi (Jawaharlal Nehru)
  30. Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan (Confusius)
  31. Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan adalah berbuat sebaik-baiknya dan berbahagia hari ini (Samuel Taylor Colleridge)
  32. Amatlah sedikit yang diperlukan untuk membuat suatu kehidupan yang membahagiakan, semuanya ada di dalam diri Anda, yaitu di dalam cara berpikir dan bersikap (Fred Corbett)
  33. Kesalahan terbesar yang dibuat manusia dalam kehidupannya adalah terus-menerus merasa takut bahwa mereka akan melakukan kesalahan (Elbert Hubbad)
  34. Kebanggan kita yang terbesar bukan karena tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kita jatuh (Confusius)
  35. Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan, dan saya percaya pada diri saya sendiri (Muhammad Ali)
  36. Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan, saat mereka menyerah (Thomas Alfa Edison)
  37. Semua orang tidak perlu malu karena berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana dari sebelumnya (Alexander Pope)
  38. Kita berdoa jika kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan rezeki melimpah (Khalil Gibran)
  39. Bagian terbaik dari seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain (William Wordsworth)
  40. Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dan dilempari dengan batu, tapi membalas dengan buah (Abu Bakar Sibli)
  41. Apabila kamu tidak bisa berbuat kebaikan kepada orang lain dengan kekayaanmu, maka berilah mereka kebaikan dengan wajahmu yang berseri-seri, disertai akhlak yang baik (Nabi Muhammad Saw.)
  42. Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih (Lao Tse)
  43. Kaca, porselen, dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan tak akan dapat direkatkan kembali tanpa bekas yang nampak (Benjamin Franklin)
  44. Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain (Thomas Hardy)
  45. Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menentramkan amarah dan gelombang itu (Marcus Aurelius)
  46. Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya. Tidak kelihatan olehnya walaupun nyata.  Kecil di pandangnya walau bagaimana pun besarnya (Jalinus At Thabib)
  47. Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika semua orang mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan (Sir Francis Bacon)
  48. Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya  yang menimbulkan permusukan dan pengkhianatan (Johan Wolfgang Goethe)
  49. Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali nampak mustahil, kita baru yakin kalau kita telah melakukannya dengan baik (Evelyn Underhill)
  50. Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh (Andrew Jackson)
  51. Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita menyesali apa yang belum kita capai (Schopenhauer)
  52. Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak (Aldus Huxley)
  53. Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi (Ernest Newman)
  54. Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri (Martin Vanbee)
  55. Dalam masalah hati nurani, pikiran pertama lah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang terbaik (Robert Hall)
  56. Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tidak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu (William Feather)
  57. Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan yang sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya ketika ia marah (Nabi Muhammad Saw.)
  58. Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berfikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berfikir seperti komputer (Sydney Harris)
  59. Orang-orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dengan cara yang berbeda (Dale Carnegie)
  60. Hati yang penuh syukur bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan induk dari segala kebajikan yang lain (Cicero)
  61. Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu (Benjamin Franklin)
  62. Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain adalah ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan-kepentingan yang lebih besar (La Roucefoucauld)
  63. Tiga sifat manusia yang merusak adalah : kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan (Nabi Muhammad Saw.)
  64. Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari, dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri (Mary Mc Carthy)
  65. Kerendahan hati menuntun pada kekuatan, bukan kelemahan. Mengakui kesalahan dan melakukan perubahan atas kesalahan adalah bentuk tertinggi dari penghormatan pada diri sendiri (John McCLoy)
  66. Apapun tugas hidup kita, lakukanlah dengan baik. Seseorang semestinya melakukan pekerjaannya sedemikian baik sehingga mereka yang masih hidup, yang sudah mati dan yang belum lahir tidak mampu melakukannya lebih baik lagi (Marthin Luther King)
  67. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tetapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri (Bung Karno)
  68. Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua : mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan tapi tak pernah memikirkannya (John Charles Salak)
  69. Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan tidak mengatakan apa-apa, tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa (Denis Waitley)
  70. Persahabatan adalah hal tersulit untuk dijelaskan di dunia ini. Dan, itu bukan soal yang Anda pelajari di sekolah. Tetapi, bila Anda tidak pernah belajar makna persahabatan, Anda benar-benar tidak belajar apa pun (Muhammad Ali)
  71. Kebaikan hati adalah ketidakmampuan untuk tetap tenteram jika ada orang lain yang merasa gelisah, ketidakmampuan merasa nyaman jika ada orang merasa tidak nyaman, ketidakmampuan untuk tetap berperasaan enak apabila seorang tetangga sedang gundah (Samuel H. Holdenson)
  72. Maafkanlah musuh-musuh Anda, tapi jangan pernah melupakan nama-namanya (John F. Kennedy)
  73. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk orang lain bukanlah membagikan kekayaan Anda, tetapi membantu ia untuk memiliki kekayaannya sendiri (Benjamin Disraeli)
  74. Ada dua macam manusia di dunia ini : mereka yang mencari alasan dan mereka yang mencari keberhasilan. Orang yang mencari alasan selalu mencari alasan mengapa pekerjaannya tidak selesai, dan orang yang mencari keberhasilan selalu mencari alasan mengapa pekerjaannya dapat terselesaikan (Alan Cohen)
  75. Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja, siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja, siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau cintai (Imam Ali RA)
  76. Sebuah tong yang penuh dengan pengetahuan belum tentu sama nilainya dengan setetes budi (Phytagoras)
  77. Bila rahasia sebuah atom dari atom-atom tersingkap, rahasia segala benda ciptaan, baik lahir maupun batin akan tersingkap, dan kau takkan melihat pada dunia ini atau dunia yang akan datang kecuali Tuhan (Syaikh Ahmad Al-Alawi)
  78. Lebih baik menjaga mulut Anda tetap tertutup dan membiarkan orang lain menganggap Anda bodoh, daripada membuka mulut Anda dan menegaskan semua anggapan mereka (Mark Twain)
  79. Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki (Mahatma Ghandi)
  80. Hal terindah yang dapat kita alami adalah misteri. Misteri adalah sumber semua seni sejati dan semua ilmu pengetahuan (Albert Einstein)
  81. Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran (Corni Ten Boom)
  82. Sukses berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain, tapi kita kehilangan semangat (Abraham Lincoln)
  83. Kata yang paling indah di bibir  umat manusia adalah kata “Ibu”, dan panggilan yang paling indah adalah “ibuku”. Ini adalah kata yang penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati. (Kahlil Gibran)
  84. Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dialah ladang hatimu, yang dengan kasih kau taburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terima kasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa (Kahlil Gibran)
  85. Seorang pecundang tak tahu apa yang dilakukannya bila kalah, tapi sesumbar apa yang dilakukannya bila menang. Sedangkan pemenang tak berbicara apa yang akan dilakukannya bila ia menang, tetapi tahu apa yang dilakukannya bila ia kalah (Eric Berne)
  86. Seekor burung hantu yang bijaksana duduk di sebatang dahan. Semakin banyak ia melihat, semakin sedikit ia berbicara. Semakin sedikit ia berbicara, semakin banyak ia mendengar. Mengapa kita tidak seperti burung hantu yang bijaksana itu? (Edward Hersey Richards)
  87. Pandanglah hari ini, kemarin sudah jadi mimpi. Dan esok hanyalah sebuah visi. Tetapi, hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai mimpi kebahagiaan, dan setiap hari esok adalah visi harapan (Alexander Pope)
  88. Jadikan deritaku sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuatan Yang Maha Esa (Bung Karno)
  89. Ia akan datang, dan pergi. Seorang penguasa, pengemis atau pertapa – setiap orang yang lahir pasti mati. Menghembuskan nafas terakhir di atas tahta, atau diseret ke dalam kubur dengan tangan dan kaki terikat, apa bedanya? (Kabir)
  90. Satu-satunya yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri (Franklin D. Rosevelt)
  91. Saya melihat seorang pemecah batu sedang memukul sebongkah batu padas sampai seratus kali tanpa kelihatan retak sedikit pun. Tapi, pada pukulan ke seratus satu kali, batu itu pecah menjadi dua. Saya tahu bahwa bukan pukulan terakhir itu yang membelah batu, tapi semua pukulan yang sudah dilakukan sebelumnya (Jacob Riis)
  92. Jika Anda membiarkan sesuatu yang kecil berlalu, Anda akan menemukan kedamaian yang kecil juga. Jika Anda membiarkan lebih banyak hal berlalu, Anda akan meraih lebih banyak kedamaian. Jika Anda benar-benar membiarkan seluruhnya berlalu, Anda akan mendapatkan seluruh kedamaian (Ajahn Chah)
  93. Apa perbedaan antara hambatan dan kesempatan? Perbedaannya terletak pada sikap kita dalam memandangnya. Selalu ada kesulitan dalam setiap kesempatan dan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan. (J. Sidlow Baxter)
  94. Musisi harus menciptakan musik. Pelukis harus menggoreskan lukisannya. Penyair harus menulis sajaknya. Mereka harus melakukannya agar mencapai puncak kedamaian dalam diri mereka sendiri. Seseorang harus menjadi apa yang mereka bisa jadi (Abraham Maslow)
  95. Meski Anda menyembunyikan pikiran buruk dalam hati Anda, tetap akan terpancar kekuatan kelam. Pikiran cinta, meskipun tak mengucapkannya, maka dunia pun akan terasa lebih terang (Ella Wheeler Wilcox)
  96. Kadang-kadang anda dapat mengatasi sebuah situasi sulit hanya dengan bersedia memahami orang lain. Sering yang paling dibutuhkan oleh seseorang adalah mengetahui bahwa ada seorang lain yang peduli tentang bagaimana perasaannya dan berusaha memahami posisi mereka (Brian Tracy)
  97. Orang bijak adalah dia yang hari ini mengerjakan apa yang orang bodoh akan kerjakan tiga hari kemudian (Abdullah Ibnu Mubarak)
  98. Kesempatan Anda untuk sukses di setiap kondisi selalu dapat diukur oleh seberapa besar kepercayaan Anda pada diri sendiri (Robert Collier)
  99. Saya tak pernah menjumpai seseorang yang menderita karena terlalu banyak bekerja. Lebih banyak orang menderita karena terlalu banyak ambisi tetapi tak cukup berusaha (Dr. James Mantague)
  100. Nilai manusia, bukan bagaiman ia mati, melainkan bagaimana ia hidup. Bukan apa yang telah ia perolah, melainkan apa yang telah ia berikan. Bukan apa pangkatnya, melainkan apa yang telah diperbuat dengan tugas yang diberikan Tuha kepadanya (Ministry)
  101. Perhatikan perbedaan antara apa yang terjadi bila seseorang berkata, “Saya telah gagal tiga kali”, dan apa yang terjadi bila ia berkata, “Saya orang yang gagal”. (S. I. Hayakawa)
  102. Saat berbicara mode, berenanglah mengikuti arus. Saat berbicara prinsip, tegarlah seperti batu karang (Thomas Jefferson)
  103. Ada dua cara untuk menjalani hidup ini dengan mudah, percaya pada segala sesuatu atau meragukan segala sesuatu. Kedua cara tersebut membebaskan kita dari berfikir (Theodore Rubin)
  104. Hidup dengan melakukan kesalahan akan tampak lebih terhormat daripada selalu benar karena tidak melakukan apa-apa (George Bernard Shaw)
  105. Kegagalan adalah satu-satunya kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdik (Henry Ford)
  106. Apapun fakta yang ada di depan kita tidak lebih penting dari sikap kita dalam menghadapinya, karena itulah yang menentukan keberhasilan atau kegagalan kita (Norman Vincent Peale)
  107. Anda adalah produk dari lingkungan Anda. Maka, pilihlah lingkungan terbaik bagi pengembangan Anda menuju tujuan-tujuan Anda. Analisalah hidup Anda melalui lingkaran Anda. Apakah hal-hal di sekitar Anda membatu Anda menuju sukses atau malah menahan Anda? (W. Clement Stone)
  108. Kita harus saling memaafkan dan kemudian melupakan apa yang telah kita maafkan (Andrew Jackson)
  109. Kebencian atau dendam tidak menyakiti orang yang tidak Anda sukai. Tetapi setiap hari dan setiap malam dalam kehidupan Anda, perasaan itu menggerogoti Anda (Norman Vincent Peale)
  110. Jangan pernah berpisah tanpa ungkapan kasih sayang untuk dikenang. Mungkin saja perpisahan itu ternyata untuk selamanya (Jean Paul Reatcher)
  111. Maut bukanlah kehilangan terbesar dalam hidup. Kehilangan terbesar adalah apa yang mati dalam sanubari sementara kita masih hidup (Norman Cousins)
  112. Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun. Yang lain dengan denyut jantung, gairah dan air mata. Tetapi ukuran sejati di bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain (Confusius)
  113. Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang kali. Dengan demikian, kecemerlangan bukan tindakan, tetapi kebiasaan (Aristoteles)
  114. Seorang pemimpin adalah orang yang melihat lebih banyak dari pada yang dilihat orang lain, melihat lebih jauh dari pada yang dilihat orang lain, dan melihat sebelum orang lain melihat (Leroy Eims)
  115. Jangan biarkan orang lain mempengaruhi ide dan keputusan Anda. Dalam lima tahun ke depan, Anda lah – bukan mereka – yang harus hidup dengan pilihan yang Anda buat (Sarah Brklacich)
  116. Bukalah mata sewaktu berjalan, karena bisa saja Anda akan bertemu kesempatan. Adapun kesempatan itu sendiri buta. Peganglah erat-erat, karena kesempatan datang dan pergi tanpa memberitahu (Anonim)
  117. Sifat cinta sama seperti sifat air dan tanah. Apabila Anda tidak cukup menggali, yang Anda peroleh adalah air yang keruh. Apabila Anda cukup menggali, yang Anda peroleh adalah air yang bersih dan jernih (Hazrat Inayat Khan)
  118. Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan (Gen Collin Powel)
  119. Kita datang ke dunia ini sendiri, dan sendiri pula kita meninggalkannya. Di antara pintu masuk dan pintu keluar, kita menghabiskan waktu lain untuk mencari persahabatan (E. M. Dooling)
  120. Mereka yang tidak bisa memaafkan orang lain menghancurkan jembatan yang akan dilewatinya (Confusius)
  121. Tuhan menganugerahi Anda wajah,  tapi kita harus memberikannya ekspresi (Anonim)
  122. Manusia tidak dirancang untuk gagal, tapi manusia-lah yang gagal untuk merancang (William J. Siegel)
  123. Hati Anda belum hidup kalau belum pernah mengalami rasa sakit. Rasa sakit karena cinta akan membuka hati, bahkan bila hati itu sekeras batu (Hazrat Inayat Khan)

Jenis-Jenis Virus Berbahaya 2010


Dilihat dan di tinjau dari beberapa survei dan lembaga yang menangani hal tersebut dapat di ketahui bahwa jenis-jenis virus yang berbahaya yang akan menyerang PC atau Laptop anda  :

1. Discusx.vbs

Virus VBScript yang satu ini, memiliki ukuran sekitar 4.800 bytes. Dia akan mencoba menginfeksi di beberapa drive di komputer Anda, termasuk drive flash disk, yang jika terinfeksi akan membuat file autorun.inf dan System32.sys.vbs pada root drive tersebut. Selain itu, ia pun akan mengubah caption dari Internet Explorer menjadi “.:iscus-X SAY MET LEBARAN! [HAPPY LEBARAN ?!]::.”.

2. Reva.vbs

Lagi, virus jenis VBScript yang lumayan banyak dikeluhkan oleh beberapa pembaca. Ia akan mencoba menyebarkan dirinya ke setiap drive di komputer Anda termasuk drive flash disk. Pada drive terinfeksi akan terdapat file reva.vbs, autorun.inf, dan shaheedan.jpg. Selain itu, ia pun akan mengubah halaman default dari Internet Explorer agar mengarah ke situs lain

3. XFly

PC Media Antivirus mengenali dua varian dari virus ini, yakni XFly.A dan XFly.B. Sama seperti kebanyakan virus lokal lainnya, ia dibuat menggunakan Visual Basic. Memiliki ukuran tubuh sebesar 143.360 bytes tanpa di-compress. Dan ia dapat menyamar sebagai folder, file MP3 WinAmp atau yang lainnya dengan cara mengubah secara langsung resource icon yang ada pada tubuhnya. Ini akan lebih mempersulit user awam dalam mengenalinya. Pada komputer terinfeksi, saat menjalankan Internet Explorer, caption-nya akan berubah menjadi “..:: x-fly ::..”, dan saat memulai Windows pun akan muncul pesan dari si pembuat virus pada default browser. Atau setiap waktu menunjukan pukul 12:30, 16:00, atau 20:00, virus ini pun akan menampilkan layar hitam yang juga berisi pesan dari si pembuat virus.

4. Explorea

Virus yang di-compile menggunakan Visual Basic ini hadir dengan ukuran sekitar 167.936 bytes, tanpa di-compress. Menggunakan icon mirip folder standar Windows untuk mengelabui korbannya. Virus ini akan menyerang Registry Windows Anda dengan mengubah default open dari beberapa extension seperti .LNK, .PIF, .BAT, dan .COM. Pada komputer terinfeksi, disaat-saat tertentu terkadang muncul pesan error, contohnya pada saat membuka System Properties.

5. Gen.FFE

Gen.FFE atau pembuatnya menamakan Fast Firus Engine merupakan salah satu program Virus Generator buatan lokal. Dengan hanya menggunakan program ini, tidak dibutuhkan waktu lama untuk dapat menciptakan virus/varian baru. Virus hasil keluaran program ini menggunakan icon mirip gambar folder standar bawaan Windows. Ia pun akan memblokir akses ke Task Manager, Command Prompt, serta menghilangkan beberapa menu di Start Menu. Ia juga akan membaca caption dari program yang aktif, apabila terdapat string yang berhubungan dengan antivirus maka program tersebut akan segera ditutup olehnya.

6. Hampa

Virus yang juga dibuat menggunakan Visual Basic dan ber-icon-kan folder ini memiliki ukuran tubuh sekitar 110.592 bytes, tanpa di-compress. Banyak sekali perubahan yang ia buat pada Windows, seperti Registry, File System, dan lain sebagainya, yang bahkan dapat menyebabkan Windows tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Pada komputer yang terinfeksi oleh virus ini, saat memulai Windows akan muncul pesan dari si pembuat virus.

7. Raider.vbs

Virus jenis VBScript ini berukuran sekitar 10.000 bytes, jika file virus dibuka dengan Notepad misalnya, maka tidak banyak string yang bisa dibaca karena dalam kondisi ter-enkripsi. Pada Registry, ia pun memberikan pengenal dengan membuat key baru di HKLM\Software dengan nama sama seperti nama pada computer name, dengan isinya berupa string value seperti nama virus tersebut, Raider, serta tanggal komputer tersebut kali pertama terinfeksi.

8. ForrisWaitme

Virus yang dibuat dengan Visual Basic ini menggunakan icon mirip folder standar Windows untuk melakukan penyamarannya. Beberapa ulahnya adalah menukar fungsi tombol mouse kiri dengan kanan, menghilangkan menu Folder Options, membuat file pesan “baca saya.txt” pada drive terinfeksi, dan masih ada yang lainnya.

9. Pray

Virus lokal ini dibuat menggunakan Visual Basic. Kami mendapati 2 varian dari virus ini, untuk varian Pray.A tidak memiliki icon, sementara untuk varian Pray.B menggunakan icon mirip Windows Explorer. Jika komputer terinfeksi oleh virus ini, saat penunjuk waktu di komputer tersebut menunjukan pukul 05:15, 13:00, 16:00, 18:30, dan atau 19:45, virus ini akan menampilkan pesan yang mengingatkan user untuk melakukan shalat.

10. Rian.vbs

Virus VBScript ini memiliki ukuran 3788 bytes. Saat menginfeksi, ia akan menciptakan file baru autorun.inf dan RiaN.dll.vbs pada setiap root drive yang terpasang di komputer korban, termasuk Flash Disk. Komputer yang terinfeksi oleh virus ini, caption dari Internet Explorer akan berubah menjadi “Rian P2 Humas Cantiq

MANEJEMEN PENDIDIKAN


Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

BAB VI
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa memiliki pemahaman tentang ruang lingkup manajemen pendidikaan secara umum serta beberapa bagian penting dari beberapa ruang lingkup manajemen pendidikan secara lebih mendalam, khusunya: manajemen kepegawaian, menajemen peserta didik, manajemen keuangan ssekolah, manajemen sarana dan prasarana serta manajemen kegiatan ekrtakulikuler.

INDIKATOR
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan ruang lingkup menajemen pendidikan secara umum.
2. Menjelaskan lebih mendalam manajemen kepegawaian.
3. Menjelaskan secara lebih mendalam manajemen peserta didik.
4. Menjelaskan secara lebih mendalam manajemen keuangan sekolah.
5. Menjelaskan secara lebih mendalam menajemen sarana dan prasarana.
6. Menjelaskan secara lebih mendalam menajemen kegiatan ekstrakulikuler.

A. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan secara umum memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada manajemen sekolah. Manajemen pendidikan tidak hanya menyangkut penataan pendidikan formal (sekolah, madrasah dan perguruan tinggi), tetapi juga pendidikan luar sekolah atau pendidikan nonformal, seperti TPA/TPQ, pondok pesantren, lembaga-lembaga kursus maupun lembaga-lembaga pendidikan yang berkembang di masyarakat: majlis taklim, PKK, karang taruna, pembinaan wanita dan yang lainnya. Untik memudahkan bahasan ini, maka penulis lebih banyak menggunakan istilah “sekolah” untuk mewakili kegiatan pendidikan formal.
Ruang lingkup manajemen organisasi secara garis besar dapat dubagi menjadi dua kegiatan. Pertama,. Bidang kegiatan ini disebut juga manajemen administrative management of administrative function, yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi /kelompok kerja sama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Kedua, manajemen operatif. Bidang kegiatan ini di sebut juga managemen of operative function, yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar semua orang yang melaksanakan pekerjaannya yang menjadi tugas masing-masing dapat dengan tepat dan benar.68

Adapun ruang lingkup menajemen pendidikan ini secara lebih rinci dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Manajemen kurikulum,
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan tentang pendataan mata pelajaran/mata kuliah yang diajarkan/dipasarkan, waktu jam yang tesedia, jumlag guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, kegiatan belajar-mengajar, buku-buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan, kelender pendidikan, perubahan kurikulum maupun inovasi-inovasi dalam pengembangan kurikulum.

68. H. Haadari Nawawi. Administrasi Pendidikan. (Jakarta: CV Haji Masagung, 1989)

2. Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawwaian),
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penerimaan pegawai baru, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian, upaya peningkatan SDM serta kinerja pegawai, dan sebagainya.
3. Manajemen peserta didik,
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penggalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan tes penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan kesiswaan, motivasi dan upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.
4. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengadaan barang pembagian dan penggunaan barang (inventaris), perbaikan barang, dan tukar tambah maupun penghapusan barang.
5. Manajemen keuangan/ pembiayaan pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan masuk dan keluarnya dana, usaha-usaha menggali sumber pendanaan sekolah seperti kegiatan koperasi serta penggunaan dana secara efisien.
6. Manajemen/administrasi perkantoran,
 meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan kantor agar memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua orang yang membutuhkan serta berhubungan dengan kegiatan lembaga.
7. Manajemen unit-unit penunjang pendidikan, melipiti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan ddan evaluasi kegiatan unit-unit penunjang, misalnya bimbingan dan penyuluhan (BP), perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, kesenian, dan sebagainya.
8. Manejemen layanan khusus pendidikan,
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan khusus, misalnya menu makanan/konsumsi, layanan antar jemput , bimbingan khusus di rumah, dan sebagainya.
9. Manajemen tata lingkungan dan keamanan sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tata ruang pertamanan sekolah, kebersihan dan ketertiban sekolah, serta keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
10. Manejemen hubungan dengan masyarakat, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan hubungan masyarakat, misalnya pendataan alamat kantor/orang yang dianggap perlu, hasil kerjasama, program-progran humas, dan sebagainya.
Secara umum, semakin besar dan maju suatu lembaga pendidikan, semakin banyak ruang lingkup manajemen yang harus ditangani sekolah. Demikian juga ssebaliknya, semakin renddah dan kecil sekolah semakin ssedikit ruang lingkup manajemen yang harus ditanganinya. Missalnya manajemen sekolah yang tergolong kecil dan bermutu rendah lebih sederhana pengelolaannya seperti sekolah-sekolah dasar yang adda di pelosok desa dibanding dengan manajemen sekolah yang tergolong besar dan maju seperti sekolah Al-Azhar Kebayoran Jakarta, Pondok Modern Ponorogo, MIN Malang I dan sebagainya.

B. Manajemen Kepegawaian
Untuk memahami manajemen lembaga pendidikan, maka diperlukan perhatian yang besar untuk mengerti dan memahami manejemen kepegawaian di lembaga pendidikan. Manajemen ini sangat diperlukan dan mendapat porsi utama dalam pendidikan, sebab ia akan masuk pada jobbing kerja sesuai dengan kebutuhan. Karena, apabila ada kekeliruan dalam jobbing , maka akan melemahkan gairah kerja dan mendorong lemahnya pengembangan kreativitas dan dinamika kerja. Sebaliknya, apabila cocok dengan kemampuan yang bersangkutan, maka penempatan ini akan menimbulkan gairah kerja maksimal kerena yang bersangkutan akan senang dan memiliki dinamika yang cukup tinggi.

1. Pengertian manajemen kepegawaian
Di Indonesia, istilah manajemen kepegawaian dianggap sama artinya dengan menajemen tenaga kerja (manpower management), manajemen perburuhan (labour management), hubungan perburuhan (labour relations), pemasaran tenaga kerja (manpower marketing), administrasi kepegawwaian (personal administration), manajemen kepegawwaian (personnel management).
Istilah manajemen kepegawaian ini populer di kalangan bidan-bidan usaha. Manajemen yang membicarakan masalah penggunaan sember daya manusia dalam suatu kerjasama ini mempunyai cirri-ciri antara lain:
a) Adanya hubungan kerja.
b) Adanya masalah pengadaan atau penerimaan pegawai.
c) Adanya masalah imbalan jasa antara prestasi kerja.
d) Adanya masalah pemutusan kerja.
Istilah-istilah seperti manajemen kepegawaian, manajemen personalia dan tata personalia mampunya arti dan tujuan yang sama, karena semuanya merupakan terjemahan dari kata personnel management. Namun, sampai saat ini belum disepakati istilah mana yang dianggap paling tepat. Dan sebagai pegengan, dalam buku ini penulis menggunakan istilah “manajemen kepegawaian” sebagai terjemahan dari kata personnel management seperti yang di pergunakan oleh pemerrintah.
Istilah manajemen kepegawaian terdiri dari dua kata, yaitu menajemen dan kepegawaian; manajemen adalah suatau proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui kerjasama dengan orang lain. Proses manajemen ini terdiri dari:
a) Perencanaan (planning).
b) Pengorganisasian (organizing).
c) Pemberian motivasi atau bimbingan atau pengarahan (motivating).
d) Pengawasan (controlling).
e) Pengambilan keputusan (decision making).
Kepegawaian adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan pegawai dalam penjelasan umum Undang-undang No. 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Didalamnya dijelaskan bahwa yang di maksud dengan kepegawaian adalah segala hal yang berhubungan dengan kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan pegawai negeri.
Pegawai adalah setiap orang yang menyumbangkan jasa-jasanya kepada ssuatu badan usaha baik kepada badan usaha swasta (pegawai swasta) maupun kepada badan usaha pemerintah (pegawai pemerintah atau pegawai negeri).
Pegawai negeri adalah mereka yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan Negara atau diserahi tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan uraian di atas, maka beberapa definisi manajemen kepegawaian dapat dikemukakan seperti di bawah ini:
a) Manajemen kepegawaian adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompetensi dan pemeliharaan pegawai untuk menunjang tujuan-tujuan organisasi.
b) Manajemen kepegawaian adalah suatui proses kegiatan yang lebih banyak berhubungan dengan manusia dari pada produk jadi.
c) Manajemen kepegawaian adalah suatu proses kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin atau menajer demi tercapainya tujuan organisasi dengan cara mengadakan pembinaan pegawai seefisien dan sekondusif mungkin.
d) Manajemen kepegawaian adalah suatu usaha membimbing dan membina orang-orang dalam hubungan kerja mereka.
e) Manajemen kepegawaian adalah seni dan ilmu merencanakan, pelaksanaan dan pengawasan para pegawai demi terciptanya tujuan yang telah diterapkan terlebih dahulu dan terpenuhinya kepuasan hati para pegawai.
Dari beberapa efesiensi tersebut, dapat di simpulkan bahwa manajemen kepegawaian adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompetensi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu pencapaian tujuan organisasi seefisien dan seefektif mungkin, kebutuhan para pegawai dapat dilayani dengan sebaik-baiknya, dan produktivitas kerja dapat meningkat.

2. Sumber pegawai
Sebelum dilakukan penerimaan pegawai baru, maka terlebih dahulu harus ditetapkan sumber pegawai yang akan mengisi lowongan kerja yang ada. Sumberr pegawwai dapat dari lembaga itu sendiri (internal) dan dari luar lembaga (eksternal).
Internal lembaga, artinya pegawai yang akan mengisi lowongan jabatan itu ditarik dari pegawwai yang telah ada dalam organisasi bersangkutan. Cara ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain meningkatkan moral, kegairahan kerja, prestasi kerja dan lain-lain. Ini tidak lain karena para pegawai mengharapkan akan mendapatkan kesempatan promosi.
Senaliknya cara yang kedua, eksternal lembaga, berarti bahwa untuk mengisi lowongan jabatan itu ditarik orang-orang dari luar organisasi. Sumber-sumber eksternal itu adalah lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, pasar tenaga kerja, referrensi dari karyawan yang ada, serta referensi dari kawan pimpinan/manajer.

3. Fungsi operasional manajemen kepegawaian
Sedangkan fungsi operasional manajemen kepegawaian antara lain:
a) Pengadaan, memperoleh jumlah dan jenis yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi.
b) Pengembangan, dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan lewat latihan (training) yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik.
c) Komprensasi, pemberian penghargaan yang adil dan layak terhadap keryawan sesuai dengan sumbangan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
d) Integrasi, menyesuaikan keinginan para karyawan dengan keinginan organisasi dan masyarakat.
e) Pemeliharaan, mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.

4. Fungsi operasional manajemen kepegawaian pendidikan (sekolah)
Manajemen kepegawaian sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja, bersungguh-sungguh dan kontinu oleh pegawai sekolah dalam membantu kegiatan-kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan efissien. Dengan kata lain, manajemen kepegawaian di lembaga pendidikan adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap pengadaan, penempatan, pengambangaan, kompensasi,, integrasi dan pemeliharaan pegawai untuk menunjang tujuan-tujuan lembaga pendidikan agar tujuan lembaga dapat dilayani dengan sebaik-baiknya, diproduktivitas kerja dapat meningkat.
Kepegawaian sekolah ini terdiri dari (a) tenaga edukatif atau akademik , yaitu guru tetap dan tidak tetap, guru bantuan tetap, dan lain-lain, (b) tenaga noneducatif atau addministratif atau pegawai tata usaha (TU) tetap dan tidak tetap. Kegiatan manajemen sekolah/pendidikan ini meliputi penyiapan/pengangkatan, ujian dinas, kenaikan pangkat, pembinaan, pengembangan, penilaian dan pemberhentian/pemutusah hubungan kerja.

5. Menarik dan memilih pegawai
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menarik tenaga kerja adalah:
a) Batasan-batasan pasar tenaga kerja, dengan mempertimbangkan orang-orang yang mencari pekerjaan dan lembaga yang mencari pegawai.
b) Ketrampilan yang tersedia.
c) Kondisi perekonomian.
d) Menarik tidaknya suatu lembaga/organisasi.
Memilih tenaga kerja bukan pekerjaan yang mudah, berikut diberikan contoh-contoh metode yang biasa ddigunakan dalam memilih tenaga kerja:
a) Wawancara pendahuluan.
b) Peengisian formulir/blangko lamaran.
c) Memeriksa referensi tentang karakter, pekerjaan dan ssekolah.
d) Wawancara dengan diskusi, menjelaskan persoalan, efektivitas berbicara.
e) Persetujuan atasan langsung.
f) Pemeriksaan kesehatan.
g) Induksi atau orientasi, berarti pegawai sudah diterima, pengenalan dan penyasuaian baru dengan lembaga.
Beberapa metode penarikan pegawai, antara lain:
a) Iklan/advertensi.
b) Kantor penempatan kerja.
c) Rekomendasi dari pegawai yang sedang bekerja.
d) Lembaga pendidikan.
e) Lamaran yang masuk secara kebetulan.
f) Nepotisme.
g) Leasing (tenaga kerja honorer/kerja kontrak.
h) Serikat pegawai.

6. Pengembangan pegawai
a) Latihan (skill)
Suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam keitannya dnegan penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu dalam waktu yang relative singkat yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha mencapai tujuan.
b) Pendidikan (education)
Suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk yang di dalamnya peningkatan penguasaan teoritis, konseptual dan moral dengan jangka waktu relative panjang.
c) Pengembangan (development)
Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral pegawwai sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan baik melalui pelatihan maupun pendidikann pegawai dalam usaha meningkatkan mutu pegawai.
Tujuan pengembangan pengembangan untuk memperbaiki efektivetas pegawai dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan, dengan cara memperbaiki pengetahuan pegawai, ketrampilan pegawai maupun sikap pegawai itu sendiri terrhadap tugas-tigasnya.

C. Manajemen Peserta Didik
Belajar, khususnya dalam pendidikan, bukanlah ssekedar transmisi ilmu pengetahuan sebagai fakta. Tetai lebih dari itu, belajar adalah pengolah daya penalaran peserta didik sebagai bekal dasar bagi setiap dasar warga Negara yang bertanggung jawab. Teori belajar mengatakan kepada kita bahwa proses belajar tidak terjadi dalam ruang kosong. Data, ilmu pengetahuan, hanya dapat diserap dalam kaitannya dengan dunia nyata, terutama bagi peserta didik muda di bangku pendidikan dasar.
Di lingkungan sekolah, peserta didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Karena itu, jika tiddak ada peserta didik tentunya tidak aka nada kegiatan pendidikan. Lebih-lebih di era persaingan antarlembaga pendidikan yang begitu ketat seperti sekarang, sekolah harus berjuang secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan peserta didik. Tidak sedikit lembaga pendidikan yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahwa mencari peserta didik jauh labih sulit ketimbang mencari guru baru. Dikatakannya, untuk mendapatkan guru baru cukup membuka lamaran, sehari sudah banyak yang dating. Sedangkan untuk mencari peserta didik, belum tentu dengan mengedarkan brosur dan memasang spanduk peserta didik akan dating. Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan di era persaingan ini, peserta didik merupakan unsure utama yang harus di menej dan dihargai martabatnya tak jauh berbeda dengan pembeli/konsumen dalam dunia usaha.

1) Pengertian
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui prioses pembelajaran yang tersedia jalur, jennjang dan jenis pendidikan tertentu (UUSPN: 2003). Sedangkan manajemen peserta didik adalah seluruh prosess kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pemmbinaan secara kintinu terhaddap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM dengan efektif dan efisien.
Dalam manajemen peserta didik di sekolah, dapat di ambil poin- poin penting sebagai berikut:
a. Peserta didik mempunya hak mendapat perlakuan sesuai dengan bbakat, minat, dan kemampuannya.
b. Memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama ynag dianutnya.
c. Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk memnperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah dibakukan.
d. Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku; penerimaan siswa pada sekolah yang dikehandaki.
e. Pindah sekolah yang sejajar atau yang tingkatannya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan penerimaan siswa pada sekolah yang hendak dimasuki.
f. Memperoleh penilaian hasil belajarnya.
g. Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang telah ditentukan.
h. Mendapatkan pelayanan khusus apabila penyandang kecacatan.
Adapun kewajiban peserta didik adalah:
a. Untuk ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali ssiswa yang di bebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang yang berlaku.
b. Mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku
c. Menghormati tenaga kepeendidikan.
d. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan dan ketertiban serta keamanan sekolah yang bersangkutan.

2) Kegiatan-kegiatan dalam manajemen peserta didik
Manajemen peserta didik meliputi dua kegiatan yaitu:
a. Kegiatan di luar kelas, meliputi penerimaan peserta didik, pencatatan peserta didik, pembagian seragam sekolah, penyadiaan sarana olahraga dan seni, perpustakaan, dan lain-lain.
b. Kegiatan di dalam kelas, meliputi pengelolaan kelas, interaksi belajar mengajar yang positif, penyadian media pembalajaran dan lain-lain.
Dalam manajemen peserta didik, ada hal yang penting yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Pembinaan peserta didik. Pembinaan ini sesuai dengan pendidikan nasional yang tertuang dalam UUSPN, bahwasanya peserta didik sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional harus dipersiapkan sebaik-baiknya serta ddi hindarkan dari segala kendala yang merusaknya dengan memberikan bekal secukupnya dalam kepemimpinan pancasila, pengetahuan, dan ketrampilan.
b. Menangkal kenakalan anak/remaja.
c. Masalah ganja, narkotika dan lain sebagainya.
Dalam pasal 12 ayat 1 Undang-udang system Pndidikan Nasional tahun 2003, disebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapat pendidikan agama yang dianutnya, mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat dan minatnya, serta mendapatkan beasiswa bagi yang berpotensi.

D. Manajemen Keuaangan Sekolah
I. Pengertian
Manajemen keuangan (financial management) adalag segala aktivatas organisassi yangberhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sessuai tujuan organisasi sacara menyeluruh. Secara historis, manajemen keuangan ini juga pernah mengalami perkembangan. Pada tahun 1970-an-awal abad 21.
Penyelenggaraan kegiatan di lingkunagan suatu organisasi kerja, baik yang bersifat manajemen administrative maupun manajemen operatif, sangat memerlukan penyediaan sejuumlah dana. Kegiatan pengelolaan dana memerlukan pula kegiatan perencanaan, pengorganisasian, bimbimngan dan pengarahan, kontrol, komunikasi dan bahkan juga ketatausahaan. Terkait dengan itu, manajemen keuangan dapat dilihat dari dua aspek. Pertama, manajemen keuangan dalam arti sempit. Pada aspek ini manajemen mengandung pengertian segala pencatatan masuk dan keluarnya keuangan dalam membiayai kegiatan organisasi berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan. Kedua, manajemen keuangan dalam arti luas. Dalam aspek ini, manajemen mangandung pengertian penentuan kebijaksanaan dalam pengadaan ddan penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja berupa kegiatan perencanaan, pengaturan, penanggungjawaban dan pengawasan keuangan.

II. Manajemen keuangan sekolah
Manajemen keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan/diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efesien serta membantu pencapaian tujuan pendidikan. Adapun prosedur manajemen keuangan sekolah adalah:
a. Dana masukan (input)
b. Budgeting (perencanaan anggaran), meliputi kegiatan penentuan RAPBS, diajukan oleh Gubernur, APBS yang sah.
c. Throwput (pelaksanaan prosess/operasional)
d. Output (hasil usaha)
Disebuttkan dalam UUSPN Tahun 2003 pasal 48 ayat 1, pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada rinsip keadilan, efisiensi, transparan dan akuntabilitas public.

III. Fungsi manajemen keuangan
Disetiap organisasi biasanya terapat bagian keuangan. Bagian ini merupakan titik pusat dalam pengambilan keputusan di tingkat pemimpin puncak (top management). Sehingga bagian keuangan bartanggung jawab atas perumusan kebijaksanaan keuangan suatu organisasi.
Demikian juga pada setiap sekolahyang telah memfungsikan organisasi pendidikan akan terdapat bagian keuangan. Orang yang memimpin bagian keuangan disebut manajer/bagian keuangan. Manajer keuangan ini mempunya dua tugas, yaitu sumber dana dan penggunaan dana.
Perencanaan tersebut bertujuan untuk dapat mencapai maksimalisasi nilai organisasi. Fungsi dan tanggung jawab manajer/bagian keuangan merencanakan sumber dana dan penggunaan dana yang diperoleh itu disebut sebagai manajemen keuangan.
Selain tugas yang telad disebutkan di atas, kegiatan penting manajer/bagian keuangan lainnya ada 4 aspek. Pertama, dalam perencanaan dan pemikiran, manajer/bagian keuangan harus bekerjasama dengan manajer lainnya yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum organisasi. Kedua, manajer/bagian keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan invests dan pebiayaannya, serta segala hal yangberkaitan dengannya. Ketiga, manajer/bagian keuangan harus bekerjasama dengan manajer lainnya yang ada di organisasi supaya dalam melaksanakan kegiatannya dapat seefisien mungkin. Keempat, mamanfaatkan pasar uang dan pasar modal sebagai sember dana bagi organisassi.
Berdasarkan empat aspek yang telah disebutkan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa seseorang manejer/bagian keuangan berhubungan langsung dengan keputusan organisasi yang akan mempengaruhi nilai organisasi.
Terkait dengan itu, manajer/bagian keuangan mempunyai tugas untuk keputusan: (a) apakan suatu investasi yang telah direncanakan dapat dilakukan atau tudak? (b) bagaimana pembiayaannya, apakah sesuai dengan rencana dan memungkinkan untuk melaksanakan untuk dilakukan sesuai dengan cara yang tersedia.
Bagian keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh bandahara (treasurer) dan bagian akuntansi (controller). Dengan demikian, fungsi bagian keuangan dipisahkan menjadi dua jabatan, yaitu:
i. Bendahara (treasurer)
Bendaharawan bertanggung jawab atas perolehan (akuisisi) dana dan pengamanannya disamping itu juga bertanggung jawab dalam hal:
a. Pengendalian uang tunai.
b. Membuat laporan posisi kas dan modal kerja.
c. Menyusun anggaran kas.
d. Manajemen kredit, asuransi dan urusan pension.
ii. Akutansi
Bagian akutansi mempunyai tugas mencatat (recording) dan membuat laporan (reporting) tentang informasi keuangan organisasi. Tanggung jawab Controller yang lain adalah:
a. Menyusun anggaran dan laporan keuangan.
b. Urusan penggajian.
c. Menghitung pajak.
d. Memeriksa Internal Inside Corp.
Pada perusahaan kecil yang melaksanakan tugas bendaharawan dan akuntansi biasanya pemiilik sendiri. Pemilik yang merencanakan, mencatat, melaporkan, dan mengadakan pemeriksaan. Demikian di sekolah yang tergolong kecil, tenaga kependidikan (TU atau guru) yang ditunjuk kepala sekolah untuk menjadi bagian keuangan biasanya merangkap sebagai bendaharawan sekaligus akuntan.Sedangkan pada sekolah yang tergolong besar dan maju, begian keuangan sudah memiliki beberapa staf sebagai bendaharawan, TU maupun akuntan, dan biasanya orang yang di tunjuk sebagai manajer/kasubag keuangan merupakan tenaga yang profesional dalam bidangnya dan bukan lagi diambil dari tenaga pendidik.



E. Manajemen Sarana dan Prasarana
Pengadaan, dan pendayagunaan tenaga kependidikan, buku pelajaran, peralatan pendidikan, yang diselenggrakan oleh masyarakat (swasta) maka bertanggung jawab adalah pihak yayasan atau badan yang menyelenggarakan satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga kependidikan, kurikulum, buku pelajaran, dan peralatan pendidikan dari satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah sebagai sarana dan prasarana umum pada sebuah lambaga pendidikan. Dalam hal ini ada dalam sarana dan prasarana tersebut berupa, pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan gedung, serta penyediaan lahan bagi lembaga yang akan berdiri adalah diselenggarakan oleh pemerintah. Dalam tingkat pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, ditanggung oleh pemerintah daerah tempat penyelenggaraan pen didikan yang dilimpahkan kepada Menteri.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai dalam PBM. Manajemen ini dilaksanakan demi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Manajemen ini terbagi dalam tiga aspek. Pertama, ditinjau dari fungsinya, ada barang berfungsi tidak langsung (seperti pagar, tanaman dan lain-lain).Kedua, ditinjau dari jenisnya, ada fasilitas fisik (missal kendaraan, computer dan lain-lain) dan fasilitas material (seperti manusia, jasa dan lain-lain). Ketaga, ditinjau dari sifat barangnya, ada barang bergerak dan barang tidak bergerak (seperti gedung, sumur dan lain-lain).
Secara kronologis, kegiatan (prosedur)manajemen sarana dan prasarana ini meliputi:
1. Perencanaan pengadaan barang.
2. Prakualisasi rekanaan.
3. Pengadan barang.
4. Penyimpanan, inventaris, penyaluran.
5. Pemeliharaan, rehsbilitasi.
6. Pengerndalian.
Pada hakikatnya peran manajemen sarana dan prasarana pendidikan ini sangat terkait dengan kondisi dan ukuran sekolah yang bersangkutan. Bagi sekolah yang tergolong kecil, maka sarana dan prasarana dapat langsung ditangani oleh kepala sekolah atau ditangani oleh guru yang diberi tugas dalam hal tersebut. Sedangkan untuk sekolah yang tergolong maju dan besar, maka manajemen sarana dan prasarana harus ditangani oleh beberapa pegawai yabg ahli dalam bidangnya agar dapat mengelola sarana dan prasarana secara yang menjadi tanggung jawabnya secara optimal sekaligus dapat menunjang kegiatan pendidikan secara efektif dan efisien. Sarana dan prasarana pendidikan yang membutuhkan keahlian khusus adalah seperti pengelolaan sarana transportasi, computer, internet, telepon, listrik, air, perpustakaan, UKS, laboratorium, kopersi, bagian konsumsi/gizi dan sebagainya. Semakin besar dan maju lembaga pendidikan tentunya semakin banyak sarana dan prasarana yang dibutuhkan sehingga membutuhkan manajemen yang memiliki tanggung jawab yang luas dan besar.

F. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler
Sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia (humen resources), pada dasarnya pendidikan di sekolah maupun madrasah berttujuan untuk mengembangkan aspek-aspek kemanusiaan peserta didik secara utuh, yang meliputi aspek kedalaman spiritual, aspek prilaku, aspek ilmu pengetehuan dan intelektual, dan aspek keterampilan.
Sejalan dengan semakin pesatnya tingkat perkembangan saat ini, maka akan ketersediaan sumber daya manusia semakin tinggi. Dengan demikian, kualitas yang memadai dan output merupakan sesuatu yang harus dihasilkan oleh sekolah maupun madrasah sebagai satuan pendidikan yang tujuan dasarnya adalah menyiapkan manusia-manusia berkualitas baik secara intelektualit, integritas, maupun perannya dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu, baik sekolah maupun madrasah harus membekali dirinya dengan kurikulum yang memadai.
Dalam dunia proses pendidikan dikenal ada dua kegiatan yang cukup elementer, yaitu kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakulikuler. Yang pertama, kurikuler, merupakan kegiatan pokok pendidikan yang didalamnya terrjadi proses belajar mengajar antara peserta didik dan guru untuk mendalami materi –materi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tujuan pendidikan dan kemampuan yang hendak diperoleh peserta didik. Sedangkan yang kedua merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengembangkan aspek-aspek tertentu dari yang ditemukan pada kurikulum yang sedang dijalankan, termasuk yang berhubungan dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tuntunan kebutuhan hidup mereka maupun lingkungan sekitarnya.
Terkait dengan pembahasan ruang lingkup manajemen pebdidikan, maka dalam subbab ini akan dibahas secara singkat dan jelas berkaitan dengan manajemen kegiatan ekstrakulikuler yang ada disekola.

1. Pengertian
Dalam kamus ilmiah popular, kata ekstaralurikuler memiliki arti kegiatan tambahan diluar rencana pelajaran, atau pendidikan tambahan diluar kurikulum. Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kelas dan diluar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan kegiataan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.
Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan pelajaran yang diselenggarakan diluar jam pelajaran biasa. Kegiatan ini dilaksanakan sore hari bagi sekolah-sekolah yang masuk pagi, dan dilaksanakan pagi hari bagi sekolah-sekolah yang masuk sore. Kegiatan ekstrakulikuler ini sering dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, dan berbagai kegiatan keterampilan dan kepramukaan.69
Percy E. Burrup, dalam bukunya “ Modern high School Administration”, mengemukakan, kegiatan ekstrakulikuler adalah: “variously referred to as “ ectracuriculer,” “co-curiculer,” “ or “out school activities”/ artinya, bermacam-macam kegiatan-kegiatan diluar sekolah. Kegiatan itu lebih baik digambarkan sebagai kegiatan-kegiatan siswa.70
69. Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan. (Malang: IKIP Malang, 1989, hal. 122.
70. hendiyat Soetopo, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hlm. 139
Dengan demikian, yang dimaksud kegiatan ekstrakulikuler adalah sebagai kegiatan sekolah yang dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi, minat, bakat dan hobi yang dimilikinya yang dilakukan diluar jam pelajaran normal.
Adapun yang dimaksud dengan manejemen kegiatan ekstrakulikuler adalah seluruh proses yang direncanakan dan diusahakan secara terorganisir mengenai kegiatan sekolah yang dilakukan diluar kelas dan diluar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang di dapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dsirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.

2. Fungsi dan tujuan
Sebagai kegiatan pembelajaran dan pengajaran di luar kelas, ekstrakulikuler ini mempunyai fungsi dan tiujuan untuk:
a. Meningkatkan kemampuan peserta didik sesbagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosil, budaya dan alam semesta.
b. Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat beserta didik agar dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh dengan karya.
c. Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab dalam menjslsnksn tugas.
d. Mengnembangkan etika dan ahklak yang mengintegrasikan hubungan dengan Tuhan,Rasul, manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri.
e. Mengembangkan sensitivitas peserta didik dalam melihat persoalan-persoalan social-keagamaan sehingga menjadi insane yang proaktif terhadap permasalahan social keagamaan.
f. Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada peserta didik agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil.
g. Memberi peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk komunikasi (human relation) dengan baik; secara verbal dan nonverbal.

3. Sasaran dan prinsip pelaksanaan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh peserta didik di sekolah, madrasah maupun lembaga-lembaga pendidikan nonformal liannya seperti pesantren. Pengelolaannya diutamakan ditangani oleh peserta didik itu sendiri, dengan tidak menutup kemungkinan bagi keterlibatan guru atau pihak-pihak lain jika diperlukan sebagai pembimbing.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler ini dilakukan diluar jam pelejaran atau diluar kelas. Namun, untuk hal-hal tertentu yang berkaitan dengan aplikasi dan praktik materi pelajaran di kelas, maka kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan dan diikuti secara tertib oleh mereka yang satu kelas dan satutingkat.
Bentuk-bentuk kegiatan ekstrakulikuler juga perlu dikembangkan dengan mempertimbangkan tingkat pemahaman dan kemampuan peserta didik serta tuntutan-tuntutan lokal di mana sekolah maupun madrasah berada. Sehingga melalui kegiatan yang diikutinya, peserta mampu belajar untuk memecahkan masalah-masalah global tertentu saja yang juga harus pula diketahui oleh peserta didik.

4. Macam-macam kegiatan ekstrakulikuler
a. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Kelas dan sekolah adalah masyarakat kecil yang antara siswa yang setu dengan lainnya terdapat keterikatan sebagai anggota; tidak saja karena kesamaan berada disuatu lingkungan yang sama, tetapi juga karena kesamaan nasib, kepentingan dan cita-cita. Setiap kepala sekolah beserta segenap guru berkewajiban memelihara, membina dan mengembangkan kebersamaan siswa guna mewujudkan dinamika sekolah/kelas yang berdaya dan berhasil guna.
Qrganisasi siswa di kelas merupakan tanggung jawab wali kelas nasing-masing, meskipun tanggung jawab terakhir tetap ada ditangan kepala sekolah. Organisasi siswa di kelas pada umumnya sekadar disebut pengurus kelas dengan seorang ketua kelas dilengkapi dengan beberapa pengurus yang lain sesuai dengan keperluan, seperti wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara dan seksi-seksi. Berikutnya melalui pengurus kelas dapat dilakukan musyawarah untuk membentuk pengurus siswa di sekolah berupa pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Pengurus kelas dan OSIS dalam lingkup masing- masing harus di bina oleh kepala sekolah agar mampu menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi semua siswa. Melalui OSIS dapat disalurkan berbagai inisiatif, kreaticitas dan kemampuan memimpin dapat dikembangkan. Di samping itu, organisasi tersebut dapat pula dimanfaatkan yntuk mengembangkan proses belajar-mengajar, agar tujuan utama orang tua dan siswa sendiri tidak disaingi oleh kegiatan-kegiatan yang dapat menghambat pencapaian tujuan berupa keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk membuat dua kepentingan yang pada dasarnya sejalan tetapi kerap juga saling mendesak itu menjadi harmonis, diperlukan kebijakan wali kelas dan kepala sekolah serta guru-guru dalam memimpin, mengarahkan dan membimbing siswa.71
kehidupan gerakan organisasi kesiswaan ini dapat dibedakan dalam 2 periode. Pertama,kehidupan organisasi kesiswaan sebelum tahun 1966(lahirnya orde baru).kedua,kehidupan organisasi kesiswaan sesudah tahun 1966.
Kehidupan organisasi kesiswaan sebelum tahun 1966 merupakan cerminan kehidupan politik dimasa itu.pada saat itu,tumbuh banyak sekali organisasi politik di Negara kita. Siswa pada saat itu terkotak-kotak dalam berbagai aliran dimana golongan yang satu mencurigai golongan yang lain,bahkan tidak jarang muncul konflik-konflik.
Keadaan ini memuncak sampai dengan peristiwa G30S/PKI tahun 1965.
Dengan munculnya gerakan Orde Baru,maka masyarakat yang mendukung pun ikut bergabung kedalam kesatuan-kesatuan aksi.sehingga muncullah kesatuan Aksi Sarjana Indonesia(KASI) di kalangan cendikiawan,Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia(KAMI) di kalangan mahasiswa,Kesatuan Aksi Pemuda dan pelajar Indonesia(KAPPI) di kalangan pemuda dan pelajar Indonesia,yang kesemuanya mendukung Orde Baru dan bertekad bulat untuk mengikis penyelewengan Orde Lama, menegakkan Pancasila serta melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Sejalan dengan keadaan di atas,maka disekolah dimulailah diadakan pembenahan kehidupan dikalangan siswa.Mula-mula dibentuklah Kompi Pelajar Serba Guna,yang disingkat Kijarsena.Kijarsena ini berusaha merintis adannya persatuan seluruh pelajar dalam suatu sekolah.setelah kondisi memungkinkan,di tetapkanlah satu jenis organisasi siswa yang ada di sekolah,yaitu Organisasi Siswa Intra Sekolah,disingkat OSIS.OSIS adalah satu-satunya wadah untuk menampung aspirasi-aspirasi siswa dan wadah untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan di luar kurikulum.
71. H. Hadar Nawawi,Admistrasi Pendidikan …hlm.166.
Nilai yang terdapat dalam OSIS adalah nilai berorganisasi, antara lain: pengalaman memimpin, pengalaman bekerja sama, hidup demokratis, dan pengalaman mengendalikan organisasi. Sementara fungsi OSIS adalah fungsi pembina siswa. Tujuannya agar nantinya dapat menjadi warga negara yang baik dan berguna. Dengan demikian, pembina siswa meliputi pembentukan kepribadian dan sikap, pembentukan pengetahuan, dan pembentukan keterampilan.
Secara umum, tujuan OSIS dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang memiliki jiwa pancasila, kepribadian luhur, moral yang tinggi, berkecakapan serta memiliki pengetahuan yang siap untuk diamalkan.
2) Mempersiapkan kesatuan dan persatuan agar menjadi warga yang mengapdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, tanah air dan bangsa.
3) Menggalang persatuan dan kesatuan siswa yang kokoh dan akrab di sekolah dalam satu wadah OSIS.
4) Menghindarkan siswa dari pengaruh-pengaruh yang tidak sehat dan mencegah siswa dijadikan sasaran perebutan pengaruh serta kepentingan suatu golongan (dalam usaha peningkatan ketahanan sekolah).72

b. pramuka sekolah
dalam suatu sekolah di perlukan suatu situasi yang memungkinkan siswa mendapat kesempatan mengembangkan diri dengan program dan kegiatan yang bersifat nonformal. Salah satu bentuknya dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan pramuka sekolah yang diselenggarakan di luar jam belajar. Dengan demikian, kegiatan pramuka memungkinkan sekolah membantu siswa menggunakan dan mengisi waktu senggangnya secara berdaya dan berhasil guna bagi pertumbuhan dan perkembangan masing-masing.
Dengan demikian, kegiatan pramuka merupakan salah satu bentuk pendidikan nonformal yang anggotanya bersifat sukarela. Untuk itu, kepada sekolah dan guru perlu melakukan usaha dalam menyadarkan dan mendorong siswa agar bersedia menjadi anggota pramuka di sekolahnya. Dan untuk mewujudkan kegiatan pramuka secara kontinu dan bergaya guna, setiap kepala sekolah perlu melakukan kegiatan pengendalian, antara lain:
1) menunjukan dan mengangkat guru sebagai pembina pramuka yang bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
2) Mengusahakan agar para para pembina pramuka mendapat penataran atau Kursus Mahir Dasar (KMD) dan Mahir Lanjutan (KML).
3) Melakukan koordinasi dengan kwartir daerah pramuka atau Kwartir Cabang untuk membentuk Gugus Depan (Gudep) di sekolah.
4) Ikut serta sebagai Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus)dan tidak segan-segan untuk berpakaian pramuka.
5) Membantu mengadakan alat kelengkapan Gugus Depan dan bahkan alat kelengkapan pramuka secara perseorangan melalui kerja sama dengan koprasi sekolah.
6) Menyediakan diri untuk mendeskusikan program pramuka pramuka dan secara berkala mengontrol pelaksanaannya.
7) Mendorong agar terwujud kerja sama dengan gugus depan dari sekolah lain.
Perhatian dan kesediaan kepada sekolah untuk ikut serta daloam kegiatan pramuka sekolah, sangat besar pengaruhnya pada kelangsungan Gugus Depan yang sudah di bentuk. Kepala sekolah harus berusaha agar pelaksanaan pramuka di sekolahnya tidak sekedar sebagai kegiatan musiman, yang sekali waktu muncul dan untuk jangka waktu yang lama tenggelam. Namun, kepala sekolah sedapat mungkin mengusahakan dan memprogramkan pramuka menjadi kegiatan yang bersifat kontinu dan berkesinambungan.

c. Olahraga dan kesenian sekolah
Kedua bidang ini sebenarnya sudah diselenggarakan dalam bentuk bidang studi, yang disediakan jam pelajaran khusus. Namun untuk mewujudkan kedua bidang tersebut di luar jam pelajaran, setiap kepala sekolah sebagai pimpinan perlu menaruh perhatian, meskipun mungkin secara pribadi kurang tertarik pada salah satu atau kedua bidang tersebut. Perhatian itu dimanifestasikan dalam usaha melakukan pengendalian pelaksanaannya antara lain sebagai berikut:
1) Menunjukan dan mengangkat guru sebagai penanggung jawab pelaksanaannya (koordinator bidang) yang bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
2) Mengusahakan agar para guru yang bersangkutan mendapat kesempatan mengikuti penataran atau kursus-kursus mengenai bidang tersebut.
3) Membantu mengadakan alat kelengkapan yang diperlukan agar kegiatannya dapat dimanfaatkan.
Diharapkan, dengan kegiatan yang bersifat nonformal seperti olagraga dan kesenian ini, sekolah dapat mewujudkan hubungan manusia yang intensif. Siswa menghormati keberhasilan orang lain, bersifat sportif, berjuang untuk mencapai suatu prestasi secara jujur dan lain-lain.

d. Majalah sekolah
Selain kegiatan-kegiatan yang disebutkan di atas, ada juga kegiatan yang bisa memuat karya siswa. Kegiatan ini ekstrakurikuler seperti ini bisanya sering disebut dengan majalah sekolah. Majalah sekolah dapat memuat berbagai karya siswa berupa prosa atau puisi dan berita-berita mengenai kehidupan sekolah. Di samping itu, majalah sekolah dapat dipergunakan untuk memuat aspirasi-aspirasi siswa, termasuk saran-sarannya mengenai kehidupan sekolah.
Di pihak lain, guru juga dapat memanfaatkannya untuk menyampaikan materi-materi yang telah disampaikan melalui proses belajar mengajar. Materi-materi itu mungkin pula berupa pengetahuan peraktis untuk meningkatkan keterampilan siswa.
Selanjutnya, kepala sekolah dapat juga memanfaatkanmajalah sekolah untuk menyampaikan berbagai peraturan dan penjelasan-penjelasan serta nasehat dan petuah-petuah kepada siswa. Sedangkan bagi orang tua siswa, majalah sekolah berfungsi untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan dan kemajuan sekolah tempat anak-anaknya belajar. Dengan demikian, tidak mustahil timbul hasrat untuk membantun sekolah,jika menemukan sesuatuyang dipandangnya patut dibantu demi kepentingan siswa.
Jadi, jelas bahwa majalah sekolah memungkinkan berlangsungnya komunikasi tertulis untuk menunjang seluruh program sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepada lembaga tersebut. Dalam batas-batas kemampuan yang dimiliki majalah sekilah harus diusahakan agar terbit dalam bentuk yang menarik dan mendorong orang untuk membacanya. Untuk memelihara kontinuitas terbitnya majalah tersebut, bisa saja dipungut biaya dari para siswa namun besarannya tidak memberatkan mereka.
Dari uraian di atas, jelas bahwa banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari usaha penerbit majalah sekolah. Manfaat itu memang tidak dapat ditunjukan secara fisik (material) karena bersifat abstrak berkaitan dengan aspek psikologis pembacanya. Oleh karenanya, usaha menerbitkan majalah sekolah tidak dapat dikatakan sebagai suatu pemborosan.
Kepala sekolah perlu menaruh perhatian yang besar terhadap penerbit majalah sekolah agar dapat terbit secara kontinu. Di pihak lain, guru yang dipercayakan melakukan koordinasi untuk menerbitkan majalah harus berusaha menjalankan tanggung jawab sebaik-baiknya, termasuk juga menjaga agar majalah tersebut tidak disalahgunakan. Dengan ajang menantang kebijakan pengembangan sekolah.

e. Palang Merah Remaja
Palang Merah Remaja atau PMR adalah sebuah wadah atau organisasi pelajaran yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pelayanan-pelayanan kesehatan dan medis terhadap para korban atau pasien yang membutuhkan pertolongan, baik di lingkungan internal sekolah maupun masyarakat yang barbeda di sekitarnya. Peran dan fungsi organisasi ini juga sama dengan palang Merah Indonesia (PMI), dan dalam banyak hal PMR bekerja sama dengan PMI untuk mengembangkan program-program pelayanan kesehatan dan medis kepala masyarakat.
Tujuan dari dikembangkannya kegiatan PMR ini adalah untuk:
1) Membentuk sebuah wadah di sekolah yang siap danterampil dalam melakukan pelayanan kesehatan dan medis terhadap masyarakat, khususnya untuk teman disekolah.
2) Membentuk mental dan karakter peserta didik sehingga memiliki kepekaan dan solidaritas sosial yang tinggi serta siap berkorban demi kepentingan orang lain.
3) Menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan pada diri peserta didik sehingga senantiasa siap berbuat baik dan memberi manfaat kepada sesamanya.
73. H.Hadar Nawawi,Administrasi Pendidikan....hlm. 185.
Sebagai mitra, abdi dan pelayan masyarakat, MPR bisa melakukan kegiatan-kegiatan antara lain:
1) Melayani masyarakat sekolah maupun masyarakat sekitar kapan dan dimana maupun dibutuhkan pada tahap pertolongan pertama.
2) Mengadakan program pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
3) Mengadakan pelatihan pelayanan kesehatan dan medis kepada masyarakat, baik untuk tenaga sukarelawan, anggota PMR sendiri, maupun untuk para peserta didik secara umum.
4) Mengadakan penyuluhan dan bimbingan tentang tata cara hidup yang bersih dan sehat serta tata cara pengobatan beberapa penyakit ringan.
Dari semua kegiatan diatas,sekolah sebagai pengelola kegiatan pendidikan mempunyai tanggung jawab dalam mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik. Dan salah satu cara yang dapat dilakukan sekolah dalam mengembangkan potensi peserta didik adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler. Dari uraian diatas kita dapat melihat bahwa kegiatan ekstrakurukuler memberikan kontribusi yang besar dalam mendidik peserta didik agar dapat mandiri dengan potensi yang dimilikinya.

G. Rangkuman
1. manajemen pendidikam secara umum memiliki ruang lingkup yang lebih luas dari pada manajemen sekolah. Ruang lingkup manajemen pendidikan secara rinci meliputi: manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen pegawaian, manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen perkantoran, manajemen hubungan masyarakat, manajemen unit-unit penunjang, manajemen kegiatan ekstrakurikuler, manajeman pelayanan khusus, serta manajemen keamanan dan ketertiban lingkungan sekolah.
2. Manajemen pegawaian pendidikan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan di usahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secarakontinu para pegawai sekolah, sehingga mereka dapat membantu kegiatan-kegiatan sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan afisien.
3. Manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembina secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM dengan efektif dan efesien.
4. manajemen keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatanyang direncanakan dan dilaksanakan/diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah sehingga kegiatan pendidikan lebih efektif dan efesien serta membantu pencapaian yujuan pendidikan.
5. manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai dalam PBM sehingga semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah di tetapkan.
6. Manajemen kegiatan ekstrakurikulum adalah seluruh proses yang direncanakan dan diusahakan secara terorganisir mengenai kegiatan sekolah yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan. Bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler bisa bermacam-macam, misalnya OSIS, pramuka sekolah, olahraga dan kesenian sekolah, majalah sekolah, PMR, dan masih banyak lagi lainnya.
7. secara umum, semakin besar dan maju suatu lembaga pendidikan semakin banyak ruang lingkup manajemen yang harus ditangani sekolah. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah dan kecil sekolah semakin sedikit ruang lingkup manajemen yang harus ditanganinya.